Selasa, 25 Oktober 2016

JUWITA RAHMAWATI, TAKLUKKAN LINTASAN MODEL






Juwita Rahmawati (28) bukan sosok asing di industri mode Tanah Air. Wajahnya sering menghiasi media massa sebagai model yang cukup intens melenggak-lenggok di landasan peraga. Pengalaman belasan tahun membawanya menjadi ikon Jakarta Fashion Week 2017.

Menjelang perhelatan JFW, jadwal harian gadis dengan tinggi 177 cm ini super padat. Ia harus bolak-balik promosi ke beberapa televisi, radio, hingga terlibat dalam sharing session untuk memperkenalkan JFAW yang sudah memasuki penyelenggaraan tahun ke sembilan.

Jadwal yang super padat menjelang JFW sudah berlangsung sejak proses pemotretan yang dijalani sejak Juli lalu.  Hasil indah jepretan itu bisa disaksikan di setipa sudut JFW yang akan memajang foto Wita. Bukannya mengeluh, menjadi model memang bukan perkara mudah. “Saya dulu mikir, enak banget jadi model, jalan pakai baju bagus, pakai make up bagus. Ternyata butuh kerja keras luar biasa. Tantangannya berat banget,” kata Wita.

Di balik tubuhnya yang sekilas tampak ringkih, gadis berambut hitam panjang dengan kulit sawo matang khas tropis ini tergolong sosok yang kuat. “Selagi masih muda, optimalkan saja. Lima hal selama masih bisa dikerjakan bareng kenapa enggak? Kita harus punya self esteem, dan self concept. Self concept-ku: lovable, warm, dan energic. Rasa enggak percaya diri biasanya mulai muncul kalau sudah mulai compare sama orang lain,´tambah Wita.

Lovable diwujudkan dengan berusaha peduli dengan kebutuhan orang lain. Dengan membagikan cinta bagi orang lain, ia percaya bahwa akan datang banyak cinta baginya. Kepedulian tersebut diwujudkan dalam hal-hal kecil mulai dari peduli pada rekan kerja sesama model hingga terlibat dalam kegiatan sosial di yayasan sosial Muslim yang dibentuk maminya. Di yayasan itu, Wita terlibat dalam beragam kegiatan antara lain menyantuni anak yatim piatu hingga pemberdayaan usaha makro, kecil, dan mennengah.

Ayahnya yang pensiunan perbankan dan sekarang sedang menyelesaikan pendidikan S-3, memang selalu berpesan agar setiap anaknya belajar menjadi pengusaha, apa pun pekerjaan yang digeluti. Adik-adik Juwita bahkan diikutkan kursus pendek atau sekolah bisnis demi mengasah insting kewirausahaan.

Saat ini, Wita sedang merambah bisnis di bidang kecantikan dan mode dengan usaha bulu mata palsunya. Di dunia mode, ia membuka sekolah mode Dewi Griya dengan dirinya sebagai pemilik sekaligus salah satu pengajar. Sekolah mode tersebut ternyata sangat diminati anak-anak dari usia tiga tahun. Selain itu Wita juga sudah membuka bisnis smoothies dengan label Miss Fruits. Berawal dari kebiasaan sarapan smoothies buatannya.

Saat ini, ia sedang menempuh pndidikan S-2 di bidang marketing komunikasi. “Perempuan harus pintar. Ingin meruntuhkan anggapan bahwa rata-rata model berpendidikan rendah. Ada memang yang enggak kuliah karena dunia mode menjanjikan. Tinggal niat kita saja.” Ujarnya.

Tampil begitu cantik di catwalk, sehari-hari Wita lebih menyukai dandanan tipis. Ia pun cuek memilih markir mobilnya di tepi jalan dan berpindah memakai jasa transportasi ojek jika harus mengejar waktu di tengah kemacetan lalu lintas. “Aku panikan, kerjaannya harus on time. Model itu perjuangannya luar biasa. Enggak selalu melulu cantik,” tambah Wita.

Lahir di Malang dengan orang tua berdarah campuran Sunda-Gorontalo, Juwita memang mempresentasika kecantikan perempuan Indonesia. “Unik bukan hanya sekedar wajah. Interprestasi sangat luas. Yang membuatku percaya diri adalah karena kulitku unik. Ulit sawo mata Indonesia. Aku perempuan Indonesia banget. Auranya Jawa. Perempuan harus bisa mandiri dan memberi banyak manfaat postif buat orang sekitar,” ujarnya.

Manfaat postif itulah yang ditebarkan Wita ketika melenggok di lintasan peraga. Mencerminkan perempuan Indonesia yang kuat dan mandiri, wajah Wita adalah wajah berpengharapan perempuan Indonesia.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar